Public Speaking
By Ann Nurafifah - 18.56
PUBLIC SPEAKING
Public speaking – belajar, latihan, jam terbang
“orang sukses adalah
pembicara yang sukses, begitu pula sebaliknya” – Larry King
-
pesan harus sepenuhnya sampai
-
audiens terkesan dari awal hingga akhir
-
pesan menjawab kebutuhan audiens
“perjalanan seribu
langkah sekalipun pasti dimulai dengan langkah pertama”
Tujuan pidato: mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah,
opini, memberi penjelasan, informasi, rekreatif (menyenangkan)
-
terstruktur, dibatasi topik dan waktu
-
55% ekspresi dan bahasa tubuh, 37% tekanan suara, 8%
pesan (materi)
-
Persiapan: tentukan tujuan, sesuaikan durasi, semangat
dan energi, menghadap ke audiens dengan percaya diri, jangan gugup, jelaskan
istilah asing
-
Kualifikasi seorang public speaker: pembicara adalah
pembelajar, penyampai nilai, pemberi, dan orang yang peduli
-
Suara: volume, tempo, artikulasi, nada
-
Senyum (tulus/ pada tempatnya, proporsional,
situasional)
-
Cara berdiri
-
Kontak mata
-
Ekspresi
-
Persiapan
Persiapan:
-
mengenal audiens (usia, gender, suku bangsa, budaya dan
bangsa)
-
jumlah pendengar
-
setting
-
kaitan pendengar dengan topik
-
respon pendengar (visual; c/: gambar menarik,
auditorial; c/: selingan lagu, dan kinestetik; c/: selingan game)
-
memilih topik: sesuai latar belakang audiens, sesuai
pengetahuan, menarik minat pembicara dan pendengar, sesuai waktu dan situasi,
jelas ruang lingkup dan batasannya.
-
Merumuskan judul: singkat, relevan, provokatif
-
Tujuan: memberi info, meyakinkan, menghibur, menyentuh
emosi, memotivasi untuk bertindak
6 teknik pengembangan topik dalam pidato (Jalaludin Rahmat,
Retorika Modern: Pendekatan Praktis):
1) penjelasan 2)
contoh 3) analogi 4) testimoni 5) statistik 6)
perulangan
Prinsip pidato agar alur rapi dan tidak membingungkan:
- kesatuan (hanya ada 1 gagasan tunggal dalam pidato)
- koherensi (pertautan) – bagian yang berkaitan
cara menjaga koherensi:
-
ungkapan penyambung: oleh karena itu, walaupun, jadi, selain itu, misal, contoh, sebaliknya,
ilustrasinya, dengan kata lain
-
paralelisme (memakai struktur kalimat sejenis dengan
ungkapan yang sama untuk tiap pokok pembicaraan. Contoh; pidato tentang
kualitas pemimpin
seorang pemimpin yang baik
mempunyai 5 ciri; ia mempunyai
integritas, punya optimisme, menyukai perubahan, berani mengambil risiko, dan
berdedikasi
-
gema (kata/ gagasan kalimat sebelumnya yang diulang
lagi ke kalimat yang berikutnya. Contoh; “kelima
ciri pemimpin tersebut”, “yang disebutkan keempat…”
- titik berat – menunjukkan bagian bagian penting yang harus diperhatikan, dapat ditandai dengan jeda, tekanan suara/ perubahan intonasi suara
Susunan pidato
-
pendahuluan: harus dapat kesan positif dan perhatian
dari audien (cerita/ kutipan/ pernyataan/ pertanyaan/ salam)
-
isi – essential (inti pidato, materi paling penting)
c/: grafik/ data2 penting
- necessary: materi sekunder/
sisipan agar pidato lebih menarik. c/: cuplikan/ video yang mendukung materi
inti
- desirable: setelah kedua materi
diatas disampaikan. c/: game untuk mengurangi kejenuhan
- kesimpulan: hampir sama dengan
membuka pidato, setelah merangkum semua materi yang disampaikan. Pidato bisa
diakhiri dengan cerita, kutipan, pertanyaan, pernyataan/ salam. Tapi agar lebih
membekas, lebih baik bersifat persuasif dengan konsep 5W1H (when, whom, where,
who, why, how)
Penting: - urutan skala prioritas materi
-
outline/ garis besar pidato agar pidato lengkap dan
sempurna. Tapi outline hanya bersifat pelengkap dan pendukung
“Setiap kesulitan membawa bersamanya bibit yang sebanding dengan
manfaat yang sama atau bahkan lebih besar” – Napoleon Hill
Yang harus dihindari:
-
panik
-
takut tidak bisa tampil dengan sempurna
-
hindari kalimat2 apologi/ pengakuan2 negatif
-
tidak perlu mengakui kesalahan2 dlm pidato agar tetap
konsentrasi
-
memperlihatkan kegrogian
-
mengkritik pembicara sebelum anda
-
menunjukkan mood anda yang jelek
hold on to your dream
… and one morning, you will awake to find that you find that you are the person
you dreamed of. It simply because you had the courage.
0 komentar